Bebaskan potensimu untuk membawa perubahan yang bermakna. The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC) mengundang para pemuda visioner untuk berinovasi, menginspirasi, dan memberi dampak.
Usia produktif merupakan periode emas dalam kehidupan seseorang. Menurut data BPS tahun 2022, jumlah populasi usia produktif di Indonesia mencapai 202 juta jiwa. Angka ini menunjukkan potensi besar bagi Indonesia jika peluang kerja dapat diciptakan dan kapasitas sumber daya manusia dapat dioptimalkan. Namun, dengan perkembangan pesat teknologi yang membawa kita ke era Revolusi Industri 4.0, perubahan ini membawa dampak signifikan pada sektor industri dan lapangan kerja.
Revolusi Industri 4.0, yang dikenal dengan sistem siber-fisik (cyber physical system), telah memperkenalkan teknologi cerdas yang mampu menggantikan tenaga manusia di beberapa sektor pekerjaan melalui penggunaan robot yang dilengkapi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Akibatnya, pergeseran ini mengurangi ketersediaan lapangan pekerjaan tradisional. Di sisi lain, Indonesia menduduki peringkat ke-19 dari 20 negara G-20 dalam hal budaya kewirausahaan, dengan jumlah wirausaha yang masih rendah, yakni 3,47 persen.
Sociopreneur merupakan gabungan dari dua kata dasar yakni social dan entrepreneurship yang mengkolaborasikan konsep bisnis dan isu sosial yang ada di masyarakat. Keunikan utama yang menjadi ciri khas dari sociopreneurship terdapat pada kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada melalui kemampuannya dalam menggali dan menciptakan inovasi baru, sehingga mampu meyakinkan setiap orang untuk turut serta dalam membangun perubahan. Berbagai inovasi yang diterapkan harus tetap memperhatikan unsur keberlanjutan seperti sosial (people), ekonomi (profit), dan lingkungan (earth) (Sukendro & Nigar, 2022).
Melalui challenge tersebut, PT Pegadaian menghadirkan wadah serta kompetisi bagi para pemuda untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan memberikan gebrakan INOVASI yang dapat mengubah permasalahan sosial menjadi solusi yang memiliki nilai keberlanjutan (Sustainable Development Goals). Sehingga ide dari para peserta dapat mendukung Indonesia dalam mencapai SDGs 2030.
TGSC juga merupakan sebuah upaya dan wujud nyata PT Pegadaian dalam aspek ketertinggalan jumlah wirausaha Indonesia yang masih mencapai 3,47% serta dukungan terhadap program Kampus Merdeka Belajar. Sehingga diharapkan TGSC tidak hanya berperan sebagai salah satu wadah untuk membentuk generasi siap melangkah kerja, tetapi menciptakan generasi yang dapat menciptakan lapangan kerja.
TGSC menyediakan ruang bagi para generasi muda dan civitas akademika yang ada di seluruh Indonesia untuk bersama-sama menciptakan solusi bagi permasalahan yang ada di sekitar melalui inovasi, sehingga dapat mengubahnya menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan.
Dominasi warna hijau dalam logo TGSC mengandung makna keseimbangan. Dalam ranah psikologi, warna hijau sering digunakan untuk membantu seseorang agar memiliki kemampuan menyeimbangkan emosi dan berkomunikasi. Pada TGSC, warna hijau melambangkan bagaimana Sociopreneurship dapat menjadi solusi dan penyelaras aspek keberlanjutan.
Maskot TGSC bernama GAMA merupakan singkatan dari Gade Marvelous Action. GAMA memiliki konsep penggambaran Elang mengimani pesan bahwa dalam menjalankan suatu bisnis seseorang harus jeli dalam melihat peluang serta selalu fokus dan mengerahkan segala kemampuan terbaik untuk mencapai tujuan utama, layaknya elang yang sedang berburu.